Mengenal HMPV: Apakah Virus Ini Akan Mengulang Sejarah Pandemi COVID-19?

Upload by sadmin, 08 Januari 2025 | 14:02

 

Baru-baru ini, beberapa laporan menyebutkan adanya peningkatan kasus infeksi pernapasan yang diduga terkait Human Metapneumovirus (HMPV) di beberapa negara, termasuk Cina. Meskipun HMPV telah lama dikenal sebagai salah satu penyebab infeksi saluran pernapasan, peningkatan kasus ini menjadi perhatian, terutama di tengah musim dingin yang dikenal sebagai waktu puncak penyakit pernapasan.

Namun, apakah HMPV berpotensi menyebabkan lonjakan besar seperti pandemi COVID-19? Jawabannya lebih kompleks.

Kasus di Cina dan Lonjakan Infeksi

Laporan dari Cina menunjukkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan yang terkait dengan berbagai virus, termasuk HMPV, influenza, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Hal ini tidak mengherankan, mengingat aktivitas sosial yang meningkat setelah pembatasan COVID-19 dicabut. Dengan relaksasi protokol kesehatan, orang lebih sering berkumpul, yang mempermudah penyebaran virus pernapasan.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa HMPV tidak memiliki tingkat penularan setinggi SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) dan tidak menyebabkan mutasi berkelanjutan yang menghasilkan varian dengan tingkat keparahan atau penularan lebih tinggi.

Apakah HMPV Bisa Menyebabkan Pandemi?

Ada beberapa alasan mengapa HMPV kecil kemungkinannya untuk menyebabkan pandemi seperti COVID-19:

  1. Tingkat Penularan yang Lebih Rendah
    HMPV menyebar melalui droplet (percikan cairan dari batuk atau bersin) dan kontak langsung, mirip dengan influenza atau RSV. Namun, penyebarannya tidak secepat SARS-CoV-2, terutama karena HMPV tidak menyebar melalui aerosol dengan efisiensi tinggi.
  2. Tidak Adanya Mutasi Signifikan
    Hingga kini, HMPV tidak menunjukkan kecenderungan untuk bermutasi secara signifikan yang dapat meningkatkan kemampuan penularan atau keparahan penyakit.
  3. Populasi dengan Kekebalan Sebagian
    Sebagian besar orang dewasa sudah pernah terpapar HMPV di masa lalu, sehingga memiliki kekebalan parsial yang dapat melindungi dari infeksi berat.

Namun, lonjakan kasus di musim tertentu tetap bisa terjadi, terutama di kelompok rentan seperti balita, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah.

Bagaimana Kita Harus Bersiap?

Meskipun HMPV tidak mungkin menjadi ancaman global seperti COVID-19, kita tetap harus waspada terhadap lonjakan infeksi musiman. Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Monitoring Kasus di Tingkat Global dan Lokal
    Pemerintah dan institusi kesehatan pasti akan memantau tren infeksi HMPV untuk memastikan tidak ada tanda-tanda peningkatan yang signifikan.
  2. Penguatan Protokol Kesehatan
    Langkah-langkah dasar seperti menjaga kebersihan tangan, penggunaan masker di tempat umum, dan isolasi jika sakit harus tetap menjadi kebiasaan.
  3. Edukasi Publik
    Masyarakat perlu diberi informasi tentang gejala HMPV dan langkah-langkah pencegahan, sehingga mereka dapat mengenali infeksi dini dan mencegah penyebaran.
  4. Fokus pada Kelompok Rentan
    Seperti halnya COVID-19, perhatian khusus harus diberikan kepada balita, lansia, dan individu dengan penyakit kronis atau sistem imun lemah.

Kesimpulan

Menurut dr. Asri Prameswari, SpPD dari Brawiajaya Hospital Tangerang, "HMPV merupakan virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imun kita umumnya sudah mengenal virus ini sejak lama dan dapat merespon dengan baik".

Ia juga menambahkan bahwa gejala yang muncul bisa berupa batuk, demam, pilek, hingga sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu, tetap perlu waspada

Kiat pencegahan dengan cara jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, hindari kontak dengan yang bergejala (memakai masker), menjaga kesehatan diri dan jangan lupa cuci tangan. 

 

Sahabat Brawijaya juga dapat memeriksakan kesehatan di Brawijaya hospital terdekat. Hubungi dokter kami sekarang juga: 

1. Saddam Emir Pratama, Dr. SpPD - Brawijaya Hospital Depok

2. dr. Amanda Pitarini Utari, Sp.PD - KGEH - Brawijaya Hospital Saharjo

3. dr. Ni Nyoman Indirawati, Sp.PD - Brawijaya Hospital Duren Tiga

4. dr. Rebekka Napitupulu, Sp.PD - KHOM, FINASIM - Brawijaya Hospital Antasari

5. dr. Sasfia Candrianita, Sp.PD - Brawijaya Hospital Bandung

 

 

Ref : 

1. Kemenkes

2. Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi

 3. Sehat Negeriku